Jumat, 29 Oktober 2010

Sound of Underground : Acoustic untuk Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor

           ScienceDaily (23 Oktober 2010) - Sebuah jenis baru dari sistem sensor suara telah dikembangkan untuk memprediksi kemungkinan tanah longsor. Dianggap sistem pertama dari jenisnya di dunia, ia bekerja dengan mengukur dan menganalisis perilaku akustik tanah untuk mendirikan ketika tanah longsor adalah tindakan pencegahan sehingga dekat dapat diambil. Kebisingan diciptakan oleh gerakan di bawah permukaan membangun untuk crescendo sebagai lereng menjadi tidak stabil dan mengukur laju peningkatan suara yang dihasilkan memungkinkan prediksi yang akurat berupa kehancuran tanah bencana.  
 
           Teknik ini telah dikembangkan oleh para peneliti di Loughborough University, bekerja sama dengan Survei Geologi Inggris, melalui dua proyek yang didanai oleh Teknik dan Ilmu Pengetahuan Alam Research Council (EPSRC).  Sistem deteksi terdiri dari jaringan sensor dimakamkan di lereng bukit atau timbunan yang menyajikan risiko runtuh. Sistem deteksi dari jaringan sensor, bertindak sebagai mikrofon di bawah tanah yang mencatat aktivitas akustik tanah di lereng dan masing-masing mengirim sinyal ke komputer pusat untuk analisis.
          Tingkat kebisingan diciptakan oleh gesekan antar partikel yang sebanding dengan tingkat gerakan tanah dan peningkatan emisi suara yang menunjukkan sedikitnya kegagalan. Setelah tingkat kebisingan tertentu dicatat, sistem ini dapat mengirim peringatan malalu pesan teks kepada pihak yang memiliki otoritas yang bertanggung jawab untuk menyelamatkan daerah tersebut. Sebuah peringatan dini memungkinkan mereka untuk mengevakuasi suatu daerah yang dilintasi oleh lereng yang rawan longsor, atau melakukan usaha untuk menstabilkan tanah.
          Neil Dixon, profesor teknik geoteknik di loughborough university dan peneliti utama proyek ini mengatakan, penggunaan suara dari dalam tanah untuk mendeteksi longsor sudah dikenal sejak 1960-an". Hal baru yang kami lakukan adalah memproses gangguan suara itu dan menangkapnya sehingga diperoleh hubungan antara besaran gangguan suara dan pergeseran tanah sehingga dapat menjadi peringatan dini terjadinya longsor.
          Sistem ini sekarang sedang dikembangkan lebih lanjut untuk menekan biaya. Sensor ini  yang tidak memerlukan komputer pusat. Karya ini adalah sebuah proyek kedua yang didanai oleh EPSRC. Proyek ini difokuskan pada pembuatan sensor dengan biaya yang sangat rendah dengan alarm visual dan cocok untuk digunakan oleh negara berkembang seperti di Indonesia yang banyak memiliki daerah yang cukup rawan longsor. Teknik ini juga bisa digunakan untuk memonitor kondisi lereng yang berpotensi tidak stabil yang dibangun untuk sarana transportasi dan jalan kreta api.(SCIENCEDALY/MZW)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong di koment yah,...mksh,, :)